Ini perjalanan saya mempelajari dunia persahaman di Indonesia. Di awal-awal memasuki dunia saham, semua gelap gulita. Banyak sekali istilah yang asing bagi saya yang sebelumnya lebih banyak berada di dunia properti dan pemasaran. Sebut saja MACD, Ichimoku, Moving Average, Bolliner Band, dll. Duuh apalagi itu.

Kemudian daripada pusing dengan istilah-istilah itu, jalan pintasnya adalah ikut menu rekom di group2 saham yang bertebaran di Telegram, ikut influencer2 saham dan amati berita-berita di media. Tapi akhirnya loss-loss juga. Apakah rekomannya salah? Jawabannya TIDAK SALAH! Tapi sayanya aja yang GAMPANG PERCAYA ama REKOMAN ORANG dan tidak paham metode yang digunakan serta tidak terlalu mengerti strategi exit and entrynya.

Lalu saya belajar dan belajar terus, mencari tahu istilah-istilah sulit itu, mengamati perilakunya, melakukan riset-riset kecil. Yes, saya pelajari dari yang simpel seperti Candle, Volume, Moving Average, MACD, RSI, Stochastic, Stoch RSI, Bollinger Band. Saya pelajari juga yang rada rumit seperti Average Directional Index (masih gampang juga sih), Ichimoku, Supertrend, Heiken Ashii.

Kemudian pelajari yang rumit-rumit seperti Bandarmology dari data Broker Summary untuk mencari tahu sedang ada akumulasi atau distribusi dan mencari tahu perkiraan bandar mengkoleksi pada harga berapa. Saya juga pelajari tentang support and resistance yang simpel yakni support resistance tradisional / horisontal maupun yang complicated yakni dengan pattern atau pola.

Sampai pada kesimpulan saya cukup gunakan indikator Candle, Volume, Stoch RSI, MACD, Bandarmology, Moving Average (5, 10, 20, 50, 100, 200). Sebagai tambahan saya gunakan Supertrend dan Bollinger Band. Lalu saya mencari Support Resistance. Lalu saya simpulkan dengan sebuah trading plan atau skenario. Hasilnya sobatcuanbestie bisa cek di laman https://trainingsaham.id/category/analisa-saham/ .

So, prinsip Trust No One In The Market ini bukan tak lagi percaya sama orang lain, tapi adalah triger atau pemicu agar kita mau belajar dan terus belajar, haus akan ilmu, haus akan riset, agar kita menemukan metode yang cocok untuk diri kita sendiri. Kita harus mau bersusah payah untuk belajar dan terus belajar. Dunia saham ini pembelajaran tiada henti.

Lagi pula, namanya di pasar ya. Ada pedagang yang baik beneran tapi juga ada pedagang yang tampaknya baik tapi sebenarnya sedang anuin kita. Waspada aja!

Makanya semangat belajar terus ya sobat!


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *